Hari yang cerah, embun pagi masih merayapi batang daun yang hijau, mentari bersinar terang menyongsong setiap sisi jagad raya. Kicauan burung pun membuat fara bersemangat sekolah hari itu.
Di suatu kelas, yang rata-rata anaknya humoris, gak pernah serius kecuali kalo waktu pelajaran ya..serius..hhaha , membuat penghuninya nyaman n gak mau keluar dari kelas alias kerasan dan salah satu penghuninya adalah fara. Nama kelasnya adalah Rpl. Di kelas fara mempunyai dua orang teman yang setia menjadi teman curhat kapanpun dan dimanapun, dan mereka adalah Erika dan Inggar. Hari itu sekolahnya fullday.
Fara : huhh.! Ntar sekolahnya fullday ya….
Erika : he’emb,,..capek ya kalau sekolahnya lagi fullday….
Fara : pastinya…mending,.kamu….aku malah dari smp hayoh sekolahnya fullday….
Inggar :he’eh betul itu …(sahutnya, yang dulu juga se smp dengan fara)
Erika : iya sihh…hehe,
Sementara meraka lagi ngobrol-ngobrol memanfaatkan jam kosong , bel pun berbunyi “teeth” jam menunjukkan pukul 12.45, waktunya sholat dhuhur. Tapi semua murid harus mengikuti sholat jama’ah, kalo enggak, bisa-bisa dihukum, soalnya biasanya diabsen. Namanya juga sekolah SMK TELKOM, di pondok pula, pastinya di ajarin yang baik-baik seperti sholat berjama’ah yang rutin satu minggu tiga kali yang di adakan di smk Telkom.
Selesai jama’ah, sebagian anak-anak ada yang langsung keasrama, kesekolah, ataupun menetap di masjid, sembari menunggu deringnya bell pertanda sekolah sore telah masuk. Begitupun Fara, Erika serta Inggar. Mereka beristirat sejenak di masjid sembari menunggu waktu istirahat habis n bell berbunyi sebelum mereka kembali ke sekolah. Angin semilir serta hawa panas siang juga ikut menemani mereka. Satu demi satu siswa menelusuri jalan menuju sekolah. Mereka pun memutuskan tuk kembali ke sekolah sebelum telat dan dihukum jalan jongkok. Langkah demi langkah pun terlewati. Di sepanjang jalan fara hanya diam terpaku menatap seseorang yang sedang berjalan didepannya.
Fara : eh Er, kenal ma anak itu gak…? (sambil menunjuk seseorang yang ada di depannya )
Erika : oh itu,.. itu kakak kelas tiga…
Ehem napa nanya” mas shofa…naksir ya….?? (nada meledek)
Fara : oh anak kelas tiga ta…. Hah mas shofa????
Kamu kok kenal..? (penasaran)
Erika : udah deh ntar tak critain… panggilen sana…
Fara pun memanggilnya.
Fara : mas shofa….(tak ada respon)
mas shofa….(tak ada respon)
mas shofa….(tak ada respon)
mungkin suara fara tak keras hingga Erika yang harus memanggilnya.
Erika : mas shofa (dengan nada keras)
Shofa pun menengok kearah mereka. Saat itupun Erika memanfaatkan moment shofa menengok(haha sok-sok an kata-katanya ) dengan berkata: “di cari ini mas (jari telunjuknya menunjuk ke arah fara ) namanya fara mas” tapi shofa hanya senyum dan tidak mengeluarkan sepatah kata pun. Dan Inggar yang juga ada di situ pun hanya bisa diam. Karena dia anaknya pendiam tapi itu sih kalau gak kenal, kalau kenal sih kaget banget dengan kejayusannya.
Mereka pun masuk ke kelas masing-masing. Fara pun seperti kehilangan memory otaknya, bengong seperti tidak punya pikiran. Melihat temannya bengong, Erika pun bergegas tuk mengagetkan dia.
Erika : heyy ( nada keras n mengagetkan)
Fara : (kaget) apaan sih,, kaget tau…
Erika : lagian, siapa suruh bengong… napa sih..? ada masalah.? Apa jangan jangan..???? mikir mas shofa…?hayooww… (seperti orang mengintrogasi)
Fara : sok tau ah!
Erika : ngaku aja deh… gak biasanya kayak gini… baru ketemu mas shofa aja langsung bengong kayak sapi ompong..haha…
Fara : aku gak tau…
Erika : aku loh kenal ma mas shofa… dia seasrama ma aku… biasanya dia yang mimpin istighosah di asrama…. Bentar bentar (penasaran), kamu jatuh cinta ya sama mas shofa…?(nada meledek)
Fara : enggak!! Kata siapa aku jatuh cinta… ^^,
Erika : jujur ja…nevermind…. Gak salah kok jatuh cinta sama dia…
Fara : tuh kan nuduh teruss…
Erika : ^_^
Aku sih sempet kagum ma suaranya pas mimpin istighosah, tapi berhubung temenku jatuh cinta ma dia (nada meledek) aku pun ikhlas mas shofa denganmu…hahahaha….
Fara : oh tidak bisa! Tau ah aku gak tau….
Erika : salting banget ce… tanda-tanda tuh….
Fara : ehm.. tau ah, lihat aja nanti…
Gak lama kemudian fara senyum senyum sendiri menghampiri Erika yang lagi sibuk mencari ferdy, seseorang yang sangat di sayang n menurut Erika segalanya buatnya…
Fara : eh,..(sambil menepuk Erika yang lagi kebingungan mencari ferdy)
Erika : aduuh, gak tau apa aku lagi bingung nyari ferdy… ganggu aja!
Hehe, bercanda…. Napa…??
Fara : (senyum”).
Erika : ehm, aku tau nih yang di maksud…
Mas shofa…?
Fara : hehe,, mungkin bener yang kamu bilang…
Akuuu……..
Erika : hahay,. Kamu jatuh cinta kepada mas shofa….
Fara : mungkin…
Lagi enak-enakan mereka ngobrol. Bel pulang pun berbunyi “teeth” dan seluruh siswa pun bergegas menuju asrama mereka masing-masing.
Hari demi hari fara sekolah sambil mencari profil tentang mas shofa. Semua tentang dia, fara pun ingin tahu. Sampai-sampai fara sering ikut Erika pulang ke asramanya kerena sangat inginnya dia bertemu dengan shofa.
Fara pun tambah bersemangat untuk sekolah karena dengan sekolah dia bisa ketemu dengan pujaan hatinya, yaitu shofa.
Fara : eh er, sebenernya aku pengen banget sms.an sama mas shofa.
Erika : oh iya, kamu gak punya no.nya ya….
Fara : emang dia bawa hp..?
Erika : ya gak tau juga se.. tapi mungkin aja, coba ntar klo dah pulang tak tanyain ke temenku siapa tahu mereka punya….
Fara : oke deh, tapi_ cepetan ya…
Erika : ceile,.. yang lagi jatuh cinta mintanya cepet-cepet aja…hahaha…
Fara : owkeylah kalo begitu…(nada mengalah karena hati fara lagi malas berdebat)
Demi teman, Erika pun berusaha mencari tahu tentang no hp.a mas shofa ke teman-teman asrama.a.Pagi pagi sekali, tak tahu kesambet setan mana fara udah berangkat, mungkin pengaruh shofa kale ya, fara jadi semangat sekolah.
Erika : faraa (teriak Erika masuk kelas sambil lari)
Fara : apa siihhh..?teriak-teriak, lari-lari pula. emang ketemu ma bu nur apa kamu kok lari-lari….(bu nur si killer teacher)
Erika : enggak lah…
Fara : terus????
Erika : tahu gak..?
Fara : enggak…
Erika : ya sudah… :P
Klo kamu gak mau informasi tentang ssi pujaan hatimu itu…
Fara : hahh..?(kaget sambil senyum)
Iya-iya, aku mau… ya maaf…(sambil merayu biar di kasih tau)
Erika : gak dapet no.nya sih…
Fara : yaaahhh(nada kecewa)
Erika : tapi dapet no.a adeknya…
Dan ternyata pujaan hatimu itu orang jateng tepatnya kota pati…
Fara : kok malah adeknya sihh…
Wow, pati…lembut donk kayak orangnya…hehehe…
Erika : dasar bego’.. kan bisa minta ke adeknya…
Weks..lembut dari hongkong, masih lembut’an ferdy yow… ssi pujaan hatiku.
Fara : yee,.. Maklum..memory otakku udah full ke isi bayang-bayang mas shofa makanya gak bisa mikir…^^,
Erika : hahayy.. gayya lu…
Fara : hehe,.. ehm, kapan nie minta no.a….
Erika : 10 tahun lagi… ya sekaranglah
Bego banget sih,..
Fara : ^^,
Bego bego bego, trus aja di bilang bego…tapi ayo dehh…
Clink…*bunyi tanda pesan sudah terkirim..dan kita pun berpesan pesanan.
Fara : pelit juga ya adeknya… menjaga banget privasi masnya….sampai no hp kakaknya aja gak di kasih…
Erika : iya e… dasar!
Fara : nasib-nasib gak dapet no.nya mas shofa…
Lha terus gimana nie nasibku..???
Erika : tenang-tenang pasti ada jalan…
Sementara itu, mereka melanjutkan sms mereka dengan musthofa adeknya shofa. Dan hasilnya hanya diberi email facebooknya shofa. Bergegaslah fara tuk membuat akun facebook yang fara tidak suka begitu’an dan hanya demi shofa biar bisa kontak-kontak an sama dia.
Beberapa waktu, fara dan shofa emang kontak-kontak an lewat facebook. Tapi akhirnya fara dapet juga no.nya dia dari Erika. Dan mulailah fara berhubungan dengan shofa lewat sms dan telepon. Tapi, hal ini tidak berbahagia pula. Gag jarang sms fara di bales ma shofa. Kadang shofa perhatian kadang juga bisa cuek bebek sama fara. Hingga suatu malam, fara harus telpon shofa dan nyamar jadi orang lain supaya bisa ngobrol lebih jauh sama mas shofa. waktu itu juga mas shofa sedang telfon”an sama temennya cew (mbak ulfa) yang satu asrama sama dia, dan pas waktu itu juga aku disuruh telefon nomor hp Erika supaya bisa mendengar penyataan mas shofa saat menelfon ,bk ulfa n curhatan nya ke mbak ulfa …
#text hasil telfon menelfon mas shofa dengan mbak ulfa#
Mbak ulfa : eh fa, aku denger denger kamu disukai adek kelasmu di Telkom ya….?
Mas shofa : kok tau dari mana…?
Mbak ulfa : halah, gak penting… emang namanya siapa fa…?
Mas shofa : ehmm… Fara,
Mbak ulfa : hah..?
Emang anaknya gimana fa…?kok gak kamu terima aja….
Mas shofa : anaknya sih manis tapi aku gak suka…
Mbak ulfa : gimana sih fa…kamu ini ya, suka orang tapi gak di terima, di sukai malah begitu…
Mas shofa : ya habis gimana lagi…
Mendengar itu fara sedikit bahagia karena dibilang manis TAPI sakit hati pula karena mas shofa gak bisa nerima dia. Sementara mereka masih melanjutkan telfon, n malam pun semakin larut n berganti hari. Fara pun sampai ketiduran terlalu lama mendengar mereka telfon”an.
Semakin hari semakin deket pula waktu kelas tiga mau perpisahan. Waktu itu ada acara maulid nabi. disitu pula fara dan mas shofa bercanda ria, tertawa bersama… agak bingung sih kenapa dia bisa tertawa bareng padahal dia kan gak suka, tapi ya sudahlah. Never mind because with that I’am happy.
Hingga ujian akhir nasional pun tiba. Kelas 1 dan 2 diliburkan. Fara agak nyesel sih gak bisa sekolah bareng lagi. Dan yang ada di pikirannya hanya “kenapa sihh waktu berlalu terlalu cepat”. Pagi-pagi pas hari pertama mas shofa melaksanakan UAN, fara pun melontarkan pesan di hp.a menuju no.hp mas shofa yang isinya :_
Fara : assalamualaikum. Good luck ya mas, semoga bisa ngerjakan, lulus dengan hasil yang di inginkan n dpet ilmu yang bermanfaat. Aamiin,
Mas shofa : makasih ya… semoga UAN jadi hari libur yang menyenangkan.
Dihati fara nyesel banget, jengkel, karena udah detik-detik berpisah. Padahal fara tak ingin hari ini terjadi. Tapi apa dikata, waktu pun sudah berlalu… tinggal menunggu detik-detik fara berpisah dengan mas shofa…oh sungguh tidak ingin waktu cepat berlalu.
Ujian Akhir Nasional pun berlalu. Tak sedikit anak kelas tiga pulang ke rumah mereka masing-masing. Begitupun mas Shofa, dia juga pulang ke jawa tengah. Rasa hati fara yang tak ikhlas, tak ingin berpisah dengan mas shofa. tapi apa mau dikata. Takdir yang tidak bisa dirubah, waktu yang tak bisa diputar kembali ke masa lalu.
Detik, menit, jam, hari, beberapa minggu pun dilalui fara hanya menghayal mas shofa datang hanya untuknya. Tak jarang pula fara mimpi mas shofa, dari Kalau fara kelas tiga dijemput mas shofa dan di bawa ke jawa tengah, mas Shofa datang hanya untuk fara, mimpi jadi suami Fara juga pernah. Sungguh dahsyat cinta fara.
Akhir semester kelas satu, sekolah mengadakan studytour ke Jogjakarta. Semua murid pun di haruskan mengikutinya. Kecuali Inggar, dia gak ikut karena gak tahannya dia dengan hawa kendaraan beroda 4.
Fara : huh! Studytour.a gak asyik ya… gak bisa bareng ma mas shofa nie….
Erika : ingat ta dia udah lulus. Iya aku juga gak bisa bareng sama ferdy….
Fara : yee.. maumu juga gitu… aku kangen banget sama mas shofa…
Erika : luw kangen sms o sana…
Fara : oh iya, good idea (nada kegirangan)
Fara pun bergegas langsung sms mas shofa… nie is isms nya…
Fara : assalamualaikum… mas do’ain kita ya… kita mau berangkat…
Mas Shofa : wa’alaikum salam… iya… objek.a kemana aja nie..?
Fara : ke MMTC ma ke candi Borobudur mas… dulu mas Shofa ke mana studytour nya…?
Mas shofa :wah enak donk… sama aku juga ke situ…
Fara : ntar aku mampir ke rumahnya mas shofa ya…?
Mas Shofa : boleh… tapi harus bawa sajenan pisang 7 tundun ya….
Fara : iya dech mas… siap…
Sms pun terputus sampai segitu karena terbatasnya sinyal dan terbatasnya pulsa (hehehe).
di jogja, rasa kangen fara pada mas shofa pun meraja lela. Dia melampiaskan rasa kesal karena gak bisa ketemu sama mas shofa beberapa minggu kepada ABC. Seorang cow yang menurut fara orangnya baek tapi lama kelamaan fara juga dibuat ABC perantara menampaikan salam kepada Risma, teman sekelas fara. Studytour pun usai, waktu itu berangkat pada tanggal 19 mei dan pulang pada hari jum’at 21 mei.
22 mei hari yang paling menyedihkan yang dialami fara. Waktu itu pas fara curhat-curhat masalah ABC ke Risma di depan kelas, tiba-tiba dari kejauhan terlihat postur mas Shofa. Fara pun shock, tangis senang pun menyelimutinya. Fara pun bergegas tuk memanggil Erika yang berada di dalam kelas yang kebetulan juga dia membawa kamera. Dan kata_
Erika : mana mas Shofa …?
Fara : itu.. masih didalam TU…
Erika : owkey.. tak maintain foto…
Beberapa menit kemudian mas shofa keluar dari TU dan dipanggil oleh Erika untuk dimintai foto. Dia pun mau. Dan Erika bilang kepada ms shofa buat minta izin, boleh gak foto bareng sama fara, dan katanya pun boleh or mau. Erika pun bergegas menuju ke fara tuk foto dengan mas shofa dan Erika pun harus memaksa fara tuk foto bareng sama mas Shofa yang sesuai dengan impiannya agar bisa foto dengan mas shofa ssi pujaan hatinya yang pada waktu fara gak mau karena malu. Erika pun menyeret fara yang malu” buat foto bareng, hingga mas shofa pun bilang “ayo dek. Katanya mau foto bareng” hati fara pun leleh karena mas Shofa yang bilang begitu bukan Erika..hehe, fara pun tak mau mengalah mendekat ke mas Shofa, dan sampai akhirnya mas Shofa yang harus mengalah mendekat ke fara. Lagi di zoom sama Erika mau di foto, ehh malah bu rikah datang. Dan membubarkan semuanya, gak jadi foto bareng. Dan mulai saat itu pula fara menaruh dendam pada bu rikah. Karena gak ada lagi waktu buat fara bisa foto sama mas shofa karena mas shofa akan kembali ke jawa tengah juga. Meskipun ada waktu, mas shofa udah gak mau foto bareng lagi sama fara, soalnya mas shofa takut fara kena masalah. Oke oke fara bisa terima pernyataan mas shofa.
Tanggal 23 mei. Hari ini mas shofa harus balik ke jawa tengah. Huft, hati fara gelisah, sedih, gak mau menerima kenyataan, karena fara gak mau berpisah lagi sama mas Shofa. pas waktu pulang sekolah, tiba-tiba di belakang fara ada mas shofa sedang naik motornya berhenti. Dia memakai motor vixion merah, pake’ helm Ink putih, jaket coklat, celana hitam, sepatu putih coklat (detail banget yah ^^,). Tampaknya waktu itu mas shofa memandang fara. Dan bodohnya fara, gak di samperin mas shofa yang pada waktu itu kelihatan banget mas shofa memberi harapan mengucapkan kata” terakhir sebelum dia kembali ke jawa tengah. Dan di lanjutkan aja perjalanan fara, karena pada waktu itu fara lagi bingung, mau nyamperin takut salah, mau diem aja takut nyesel. Pas fara ngelanjutin perjalanan yang berhenti karena adanya mas shofa di belakangnya dan memandangnya. Karena fara melanjutkan perjalanan mas shofa pun ikut menjalankan motornya. Dan so sweetnya pas waktu berjalan di sampingnya fara. Klakson mas shofa pun berbunyi. Rasa sedih karena ditinggal, rasa senang karena klakson mas shofa berbunyi untuknya pun menyelimuti fara.
Waktu pun berlalu, hingga waktu tiba saat Reuni akbar alumni smk telkom. Dan fara Tanya ke mas shofa katanya dia datang. Rasa senang pun jadi sangkar dalam hati fara. Hari itu hari yang di tunggu” fara selama ini. Agar bisa ketemu sama mas shofa. waktu itu, fara pas belok di tikungan asrama cow, ternyata yang ada di hadapannya adalah mas shofa yang sedang berhenti dan ngobrol sama temannya. Sungguh rasa hati fara tak kuasa tuk bersyukur karena masih dapat bertemu dengan pujaan hatinya. Tak tahu kenapa saat mas shofa lewat depannya fara dia senyum” dan ternyata pada saat dia membuka jaketnya.. sungguh tak terduga. Warna kaos yang dipakai farad an mas shofa sama persis, warna belang hitam putih. Sungguh tak disangka. Fara juga sempat berfikir kok banyak kesamaan diantara fara dan mas shofa, dari mulai punya saudara sama” punya 6, sama” terlahir no.5 dan terakhir _pake’ kaos gak sengaja sama. Kesamaan ini juga di buat fara status di facebook dan yang comment bilang #mungkin jodoh# aamiin…
Hari demi hari fara lalui dengan khayalan. Khayalan akan bisa dapatnya cinta pertamanya, bersama mas shofa. fara berkhayal, bermajinasi. Kelas tiga, fara dijemput oleh mas shofa dari sekolah dan di bawa ke jawa tengah dan di kenalkan kepada orang tua dan di jadikan pendamping hidupnya, mengarungi kehidupan bersama, dan susah senang bersama. Tapi semua itu hanya khayalan fara yang mungkin takkan pernah terjadi.
Hingga suatu saat, status facebook mas shofa dari lajang berubah berpacaran dengan laila morghana. Sungguh fara yang mengetahui itu, perasaannya tidak bisa di gambarkan, Bahkan tidak ada setitikpun arti dari keindahan bisa muncul dalam hati fara. Semuanya telah hancur, hancur bersama bayangan dan harapan fara akan mas shofa. Seseorang yang selama ini fara banggakan telah dengan orang lain. Rasa terluka, kecewa, sedih, semua bercampur baur jadi satu. Fara sampai berfikir tak ada artinya lagi hidup di dunia ini, fara ingin mati. Mengapa mas shofa hancurkan hati fara ..? fara ingin mas shofa mengerti apa artinya cinta, kasih yang fara sembunyikan hanya untuk mas shofa. Tapi mas shofa tak pernah menyadari itu. Fara selalu memohon agar mas shofa sejenak mengerti perasaan fara yang telah hancur karena mas shofa itu. Mas shofa tak pernah tau bagaimana rasanya hati fara hancur, ternelah, terpecah berkeping-keping. Fara telah mencoba tuk melupakan sosok mas shofa di dalam hati fara.. tapi apa yang bisa fara lakukan…? Fara hanya bisa menangis menahan perihnya hati fara yang telah hancur karena mas shofa. Kfara telah sedikit memberi isyarat-isyarat cinta untuk mas shofa, agar mas shofa tau bahwa fara ini menunggu mas shofa, menyanyangi mas shofa, mencintai mas shofa, dan ingin bersama mas shofa.
Detik berganti menit dan berganti jam, hari pun berganti bulan dan berganti tahun. Tahun demi tahun fara tak kunjung bisa melupakan mas shofa. fara masih menyimpan rasa pada mas shofa. semua status facebook fara hanya tentang penantian cintanya dan teruntuk mas shofa.
Hingga hari itu tiba. Hari dimana keajaiban cinta fara, penantian cinta fara, kesungguhan hati fara akan mas shofa membuahkan hasil. Mas shofa benar-benar menjemputnya. Mas shofa minta maaf akan semua prilakunya terhadap fara selama ini, yang tak menghiraukan rasa fara yang begitu besar. dan mengajak fara tuk mau di kenalkan kepada orang tua mas shofa, dan fara akan di jadikan pendamping hidupnya sampai ajal menjemputnya. Sungguh hari itu, hari yang tak terbayangkan oleh fara, hari yang lebih dari indah. Fara tak bisa menolak kesempatan itu, kesempatan yang di idam-idamkan fara selama ini, agar bisa menjadi pendamping hidup mas shofa. dan akhirnya fara dan mas shofa hidup bahagia dan mengarungi mahligai rumah tangga bersama-sama.
Begitu pula dengan Erika, dia akhirnya juga bahagia bersama cinta pertamanya, meski awalnya dia masih memiliki rasa kepada ferdy namun perasaan itu selalu dia tentang karena dia sadar betul bahwa itu hanya khayalan semata. Dan inggar, yang selama itu menyimpan rasa kagumnya kepada arif dan hanya bisa berhubungan lewat dunia maya, kini dia pun bahagia dengan arif.
